 |
| Arema FC |
Sedangkan dua klub lain yakni Persegres Gresik United dan Persebaya Surabaya dinyatakan bersih dan langsung lolos verifikasi. Keberadaan Arema Cronous sebagai salah satu klub yang disebut masih bermasalah soal validasi finansial termasuk paling mengejutkan.
Sebab dalam semusim terakhir klub berjuluk Singo Edan tidak menemui masalah keuangan setelah diakuisisi PT Pelita Jaya Cronous. Pembayaran gaji pemain musim lalu tidak ada persoalan, sedangkan untuk musim berikutnya atau ISL 2014 sudah menyiapkan Rp40 miliar.
“Menurut kami ini hanya salah pemahaman saja,” kata Media Officer Arema Cronous, Sudarmaji, Rabu (11/12/2013). “Kami sudah melengkapi semua berkas yang diminta PSSI. Semuanya sudah lengkap. Jadi salah kalau Arema dibilang belum memenuhi semua persyaratan,” lanjutnya.
Untuk itu manajemen bakal secepatnya berkomunikasi dengan tim verifikasi PSSI guna meminta penjelasan terkait validasi finansial yang dinyatakan kurang lengkap. “Kami akan menanyakan dulu kepada PSSI. Kalau perlu kami kirim ulang semua persyaratannya,” tegas mantan wartawan ini.
Klub lain yang merasa telah memberikan semua persyaratan adalah Persepam Madura United. Klub kebanggaan Pulau Garam juga masih bertanya-tanya soal validasi finansial yang dinyatakan belum komplit. Manager Persepam Achsanul Qosasih menyatakan sudah melengkapi semua persyaratan.
“Saat tim verifikasi ke sini kami sudah melengkapi semua persyaratan. Jadi saya kaget juga Persepam dinyatakan sebagai salah satu klub yang masih belum melengkapi persyaratan,” ungkap Achsanul. Dari aspek infrastruktur maupun finansial, ditegaskannya, Sape Kerap tidak ada masalah sama sekali.
“Tidak ada tunggakan untuk gaji pemain musim lalu. Dana untuk musim depan juga sudah tersedia. Saya akan menghubungi PSSI dulu kalau memang dinilai masih ada masalah. Menurut saya semuanya sudah dilengkapi kok,” terang pria yang juga anggota DPR-RI ini.
Klub lain yang masih menunggu sepekan lagi terkait kejelasan nasibnya adalah Persela Lamongan dan Persik Kediri. Kedua klub ini memiliki persoalan yang hampir sama, yakni keuangan. Bedanya Persela memiliki tunggakan gaji pemain musim lalu, sedangkan Persik kesulitan modal untuk ISL.
“Semua persyaratan sudah lengkap seperti yang diminta PSSI. Tapi Persela masih terbentur tunggakan gaji pemain. Itu yang menjadi permasalahan utama dan semoga ada jalan keluar secepatnya, yakni sebelum tenggat yang diberikan PSSI,” ujar Muji Santoso, Sekretaris Persela Lamongan.
Kontan sepekan ini bakal menjadi momen mendebarkan bagi LA Mania, suporter Persela Lamongan, maupun manajemen klub. Sebab jika tidak bisa melunasi tunggakan gaji yang nyantol sekitar empat bulan, maka Persela bisa dinyatakan gugur.
Sepekan untuk melunasi utang bukan waktu yang lama bagi klub yang mengalami krisis finansial seperti Persela Lamongan. Sedangkan sejak berbulan-bulan lalu gaji pemain juga belum lunas, hingga sejumlah pemain pilih hengkang seperti Samsul Arif, Jimmy Suparno, serta Fandi Eko Utomo.
Sayang manajemen Persik belum bisa dihubungi terkait persoalan ini. Persela dan Persik adalah dua klub paling muram sebelum gelaran ISL 2014. Tak tersedianya keuangan secara memadai membuat keduanya kesulitan membangun tim, terutama transfer pemain.
Sementara, keputusan PSSI yang meloloskan banyak klub di verifikasi mendapat sorotan sinis dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). Di akun Twitter resminya, APPI menilai hasil verifikasi tersebut tidak profesional dan penuh toleransi kepada klub-klub yang tidak siap.
“Keputusan verifikasi yang tidak konsisten dengan dasar yang diminta FIFA dan menutup mata dari kasus yang ada,” tulis APPI di akun Twitter @APPI_info. “Kami sudah memberikan surat resmi laporan versi APPI yg diterima pemain, bahkan ada 2 klub yang sedang diperkarakan, tetap lolos.”
(okezone)
