Tribunsport |
Sepanjang jalannya pertandingan, PSM sebenarnya lebih banyak menguasai lapangan. Mengandalkan kerjasama lini depan antara Budi Sudarsono, Kenji Adachihara dan Robertino Pugliara, Juku Eja mampu menyajikan serangan bergelombang ke daerah pertahanan lawan.
10 menit laga berlangsung, PSM nyaris mencetak gol. Sayang, sontekan Kenji yang lolos dari jebakan offside masih menyamping dari gawang Sani Anwar. Tak lama berselang di menit 15, Budi Sudarsono memecah kebuntuan dengan golnya memanfaatkan bola muntah, dari tangkapan Sani yang kurang sempurna.
Unggul 1-0 tidak membuat pasukan Ramang, PSM Makasar mengendurkan serangan. bahkan Sarawak semakin tampil agresif, meski peluang emas mereka menit ke-16 melalui M Shahrol, masih dapat diantisipasi Markus Haris Maulana.
Budi “Piton” Sudarsono nyaris menggandakan keunggulan PSM pada menit 25, sayang tendangannya masih bisa diantisipasi barisan belakang Sarawak, padahal gawang Sarawak sudah kosong ditinggalkan Sani, yang maju menutup pergerakan Budi.
Lima menit sebelum bubaran babak pertama, Sarawak mampu menyamakan kedudukan melalui Joseph Kallang, yang memanfaatkan umpan silang M Shahrol lewat tendangan first time yang tak bisa diantisipasi Markus Haris Maulana.
Babak kedua berlangsung, Sarawak langsung tampil menyerang, di menit 47 Kallang sukses membobol kembali gawang Markus, namun gol tersebut dianulir wasit karena Kallang terlebih dahulu terjebak offside.
Untuk menambah daya gedor PSM, Coach Jorg Peter Steinbrunner mengganti Budi Sudarsono dengan Andi Oddang, tetapi semakin membuat barisan belakang PSM keteteran. Bahkan, beberapa kali pemain Sarawak membahayakan gawang Markus.
Sampai menit 65, belum ada gol tambahan dari kedua tim, dan di menit 75 Qifly Tamara membuat PSM unggul lewat sepakannya, setelah meneruskan umpan silang Supandi.
Hingga peluit dibunyikan pertanda pertandingan berakhir, PSM tetap memegang kendali pertandingan dengan hasil akhir 2-1 untuk keunggulan Juku Eja.[Tribunsport]