 |
| Arema - IST |
Arema berada di unggulan pertama, disusul Sriwijaya FC dan kemudian Persik Kediri. Sriwijaya FC terlihat cukup progresif dan menunjukkan daya saingnya ketika mengalahkan Sabah FA 2-1 di Stadion Gajayana, Malang, tengah pekan lalu. Tapi bicara kesempurnaan, level Arema masih lebih baik.
Bahkan Pelatih Sriwijaya FC Subangkit mengakui bakal sulit mendongkel Arema yang sekaligus bakal berstatus tuan rumah. "Arema masih lebih baik dibanding Sriwijaya FC. Arema sudah melengkapi kekuatan musim depan, sedangkan kami masih melakukan seleksi," ucap Subangkit dihubungi Jumat (13/12).
Entah bertujuan merendah untuk mengejutkan tuan rumah atau memang apa adanya, yang pasti Sriwijaya FC bakal menjadi pesaing terberat bagi Arema. Kedua kekuatan besar di ISL tersebut bakal bentrok pada laga pembuka Grup B yakni pada Senin (16/12).
Subangkit juga menyodorkan fakta bahwa Arema selalu bermain 'gila' ketika bermain di depan pendukung sendiri. "Arema sangat termotivasi ketika disaksikan Aremania dan itu bukan rahasia lagi. Kami akan berupaya memberikan perlawanan sesuai kamampuan kami saat ini. Untuk target, kami ingin bermain bagus dulu," tambah Subangkit.
Kontestan yang bakal menjadi underdog di Grup B adalah Persik Kediri. Klub asal Kota Tahu datang dengan mayoritas skuad yang dipakai di Divisi Utama lalu, plus beberapa pemain yang masih menjalani seleksi. Kekuatan Persik yang belum memiliki pelatih kepala sangat diragukan bisa bersaing.
Tapi itu bukan alasan bagi Persik untuk tidak serius menghadapi lawan yang lebih siap. "Kalau bicara unggulan, tuan rumah (Arema) jelas lebih diunggulkan. Tapi kami akan membuktikan bahwa Persik bisa mengimbangi peserta lain yang lebih siap," sebut Asisten Pelatih Persik Andi Syukrian.
Asisten pelatih tersebut paham benar bagaimana kekuatan Arema, klub yang membesarkan namanya semasa menjadi pemain. "Kebetulan saya sering pulang ke Malang. Jadi pasti tahu sedikit-banyak kekuatan Arema. Mereka jelas salah satu tim unggulan kalau bicara kesiapan tim," imbuh Syukrian.
Membandingkan Arema dengan Persik saat ini jelas belum berada di satu level. Klub berjuluk Singo Edan bermodalkan Rp40 miliar musim ini demi menggapai prestasi tinggi, sedangkan Persik justru belum menemukan investor yang bakal membiayai kebutuhan tim di ISL nanti.
Persik memang telah memulai program latihan dalam beberapa pekan terakhir. Tapi aset yang mereka miliki belum menunjukkan keseriusan dalam membangun kekuatan super. Pemain asing yang menjalani seleksi pun hanya pemain uzur yang sudah meredup, salah satunya Christiano Lopez.
Walau begitu Persik masih memiliki harapan dengan bertahannya pemain yang kenyang pengalaman di ISL, misalnya Harianto, Wahyudi, Tito Purnomo, Khusnul Yuli, serta Faris Aditama dan Fatchul Ihya. Persik paling tidak bisa memanfaatkan jam terbang mereka.[okezone]
