Achsanul Qasasi - IST |
"Saya betul-betul heran, isu tidak pernah berhenti. Dan hebatnya isu itu terus menggerogoti persatuan Madura," kata Achsanul Qasasi,(30/12/2013).
Achsanul menjelaskan, Persepam-MU merupakan metamorfose sepakbola Madura. Baliho besar di Bangkalan itu persembahan sponsor, dan mereka (sponsor, baca) memang menargetkan Rakyat Madura, sebagai Target Market. "Jadi bukan ganti nama. Sampai saat ini tidak ada pengajuan ganti nama ke PT Liga Indonesia. Tetap namanya Persepam Madura United (P-MU)," jelasnya.
Logo Persepam |
"Para 'provokator' itu tentunya tertawa lebar dengan berhasilnya mereka mengangkat isu perpecahan ini. Padahal saya sudah sering menyampaikan di setiap pertemuan. Bahwa Madura harus dimaknai secara utuh agar banyak orang atau perusahaan mau membiayai," imbuh anggota DPR-RI tersebut.
Lebih lanjut Achsanul juga mengungkapkan, kata Persepam sudah jelas tertera pada Logo Klub. Bahkan, sampai mati tidak akan berubah. "Coba lihat secara seksama. 'Persepam' tertulis terang dalam logo Persepam-MU. Menghilangkan Persepam cuma satu caranya, yakni membiarkan klub ini mati dengan sendirinya dan tidak usah diurusi," ungkapnya.
"Persis nasibnya seperti Niac Mitra, Warna Agung, Persema, Pardedetex, Medan Jaya, dan lain-lain. Provokator akan senang kalo Persepam-MU mati. Nyawa Klub itu ada di supporter, sponsor dan orang yang mau mengurusi klub ini. Kalau kita terus-terusan ribut didalam, nanti mereka menjauhi kita. Herannya yang ribut cuma disitu-situ saja," pungkasnya. [beritajatim]