Djohar Arifin - IST |
Salamon meninggal pada Sabtu (30/11/2013) akibat menderita sakit. Ironisnya, dia meninggal dikarenakan tidak mampu membeli obat untuk meyembuhkan penyakitnya. Hal tersebut dikarenakan dirinya belum menerima gaji dari Persipro.
Rumornya, Persipro menunggak gaji Salamon selama satu setengah musim. Lebih parahnya, pemain berkebangsaan Kamerun itu baru menerima 15 persen gaji dari kontraknya.
"Pertama-tama saya mengucapkan duka cita yang mendalam atas kejadian ini. Masalah ini bukan hal yang main-main. Sebab, dunia akan tahu masalah ini. Hal tersebut bisa membuat jelek nama Indonesia," ujar Djohar saat dihubungi, Minggu (1/12/2013).
Pria kelahiran Sumatera Barat itu berharap hal tersebut tidak terulang kembali. Dia berharap kejadian seperti Salomon merupakan insiden yang terakhir di Indonesia.
Sebenarnya, kejadian seperti Salamon juga sudah pernah terjadi. Diego Mendieta tewas akibat penyakit tifus dan tidak bisa menebus biaya obat.
"Ke depannya, insiden ini tidak boleh ada lagi. Kami akan kelola dengan cara yang profesional. Kami akan memonitor keuangan seluruh klub di Indonesia," dia mengakhiri. [beritajatim]