PT Liga Indonesia - IST |
PT LI pun mengajukan dua opsi untuk jadwal dimulainya kompetisi kasta kedua di Indonesia tersebut. Opsi yang diajukan adalah kick-off pada Februari atau April 2014.
CEO PT LI, Joko Driyono, menjelaskan opsi ini terkait dengan proyeksi peserta Divisi Utama pada Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel Borobudur, 17 Maret 2013. Di mana pada saat itu, kongres memutuskan proyeksi pada 2017 Divisi Utama hanya akan diikuti 32 klub.
Mekanisme mencapai itu adalah dengan memperbanyak tim yang didegradasi, serta mengurangi jumlah tim yang promosi secara bertahap. Sehingga pada 2017 tercapai 32 klub.
Namun saat ini, PT LI juga mengajukan opsi mempercepat jumlah peserta Divisi Utama menjadi 32 klub pada 2015. "Tapi itu tidak bisa sepihak diputuskan oleh PT LI, karena ini menyangkut dengan kewenangan. Direksi hingga PT LI pun tak dalam posisi kewenangan itu," ujar Joko.
Joko menambahkan, opsi kick-off April akan dipilih apabila rapat Komite Eksekutif PSSI pada 25 Januari memutuskan 32 klub bisa diimplementasikan pada 2015, yang selanjutnya disahkan pada Kongres PSSI di Surabaya, 26 Januari nanti.
"Maka persaingannya akan berbeda dengan 2017. Artinya, kita perlu memberikan ruang dan waktu bagi klub-klub Divisi Utama untuk membuat persiapan yang cukup. Sehingga opsi kick-off April ini akan dipilih, jika kompetisi ini mempersiapkan Divisi Utama menjadi 32 klub di 2015," Joko menjelaskan.
"Tapi kalau kita masih bertahap hingga 2017, maka Divisi Utama akan kick-off akhir Februari."
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat Sekjen PSSI ini menuturkan untuk rancangan format pada Divisi Utama 2014 akan diisi 64 klub, yang terbagi dalam delapan grup.
"Tentu sampai dengan klub itu bisa ikut serta, proses verifikasi akan dilakukan. Paling krusial adalah masalah finansial, utamanya terkait tunggakan gaji pemain," tutur pria asal Ngawi tersebut.
Mengingat, opsi-opsi itu baru akan diputuskan pada Kongres PSSI, 26 Januari nanti, maka untuk pertemuan manajer tim Divisi Utama akan digelar pada 27 Januari. [goal]