 |
| PSMS Medan - IST |
"Salah satu program saya nantinya, keterbukaan keuangan klub. Kami akan umumkan siapa-siapa saja pemain yang bakal kami rekrut, termasuk berapa gaji mereka. Sistem penggajian ada dua opsi, sistem kontrak atau gaji bulanan," beber Fauzi yang berpraktik tetap di RS Siloam, Jakarta, saat berbincang dengan Tribun di Medan, Sabtu (23/11/2013).
Meski sekadar kalkulasi kasar, panitia ad hoc menyebutkan ambang minimal bujet operasional sebesar Rp 6 miliar. Fauzi berpendapat, jumlah itu masih minim, dan belum mampu mendorong PSMS dari divisi utama ke kasta tertinggi.
"Saya sudah dengar langsung paparan panitia soal anggaran dana itu. Mereka bilang di kisaran Rp 6 miliar sampai Rp 8 miliar. Menurut saya, itu masih kurang. Butuh lebih dari itu untuk bisa mencapai target promosi ke liga super," tuturnya.
Kendati belum membeberkan secara gamblang metode pendulangan dana, Fauzi melontarkan satu dari sekian banyak cara penjaringan fulus.
"Pada prinsipnya, PSMS milik masyarakat. Jadi, saya akan libatkan secara aktif masyarakat dan tentunya suporter. Caranya dengan sistem kepemilikan saham," jelasnya.
"Jadi, masyarakat yang ingin membantu PSMS, akan kami persilakan. Saham PSMS terbuka untuk umum, termasuk untuk suporter," ucapnya.
Sementara, Azam Nasution, Ketua Tim Penjaringan, mengaku girang dengan majunya Fauzi. Bahkan, Azam berani menegaskan Fauzi sebagai calon yang paling serius.
"Kerja keras kami sepertinya terbayar lunas. Saya enggak ragu bilang, beliau orang yang tepat memimpin PSMS. Meskipun belum pernah mengurus PSMS, tapi dia punya visi yang jelas," tutur Azam semringah. (tribun)
0 comments:
Post a Comment